Jumat, 18 November 2011

Hutan dan Kearifan Sistem Ekonomi Masyarakat Desa Hutan

Masyarakat desa hutan terpencar dari ujung Sumatera sampai ujung Papua masing-masing memiliki rasionalitas pemikiran dan keragaman kearifan budaya dalam rangka mengelola serta memanfaatkan sumber daya hutan. Sumber daya hutan secara garis besar mempunyai 3 fungsi utama, yaitu fungsi ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan. Fungsi ekonomi sumber daya hutan bagi masyarakat adalah sebagai sumber pemenuhan kebutuhan pangan. Fungsi sosial budaya sumber daya hutan bagi masyarakt adalah sebagai mediasi hubungan dengan sang pencipta. Sedangkan fungsi lingkungansumber daya hutan bagi masyarakat adalah sebagai pelindungdan penjaga kelangsungan hidup masyarakat. Masyarakat desa hutan dengan lingkungan sekitarnya memiliki hubungan dialektig,baik secara fisik maupun psikis, Hal tersebut tercermin dari sistem tata nilai budaya masyarakat yang tumbuh dan berkembang dalam relungkehidupan masyarakat desa hutan menggambarkan keterkaitan dengan lingkungan secara kuat. Lingkungan merupakan inspirator terwujudnya sistem budaya masyarakat desa hutan.
Rumah Masyarakt Desa Hutan Yang Nomaden

Penanaman

  
Kebun Tanaman Obat yang dikelola MDH






Hutan dalam perspektif budaya masyarakat desa hutan tidak hanya sebatas sebagai tempat tinggal dan sumber pemenuhan kebutuhan hidup saja. Hutan dalam perspektif antropologi ekologi memiliki fungsi sosial, budaya dan religiusitas. Karenanya hutan dengan masyarakat setempat terdapat ikatan sangat erat yang telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu. Masyarakat desa hutan memiliki nilai nilai kearifan tradisional yang terbentuk dari interaksi berulang-ulang antara masyarakat dengan sumber daya hutan. Akibatnya terbangunlah suatu sistem tatanan sosial budaya masyarakat desa hutan yang menyatu dengan ekosistem hutan. Hutan sebagai satu kesatuan lingkungan budaya menjadi tumpuan hidup (staff of life) masyarakat desa hutan untuk menopang sistem kehidupannya. Hutan merupakan bagian integral dan tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat yang hidup di sekitarnya. Hubungan interaksi antara masayakat desa hutan dengan lingkungan alam sekitarnya telah berlangsung berabad-abad secara lintas generasi dalam bingkai keseimbangan kosmos. Untuk mempertahankan kehidupannya, masyarakat desa hutan mengelola dan memanfaatkan sumber daya hutan secara arif. Hutan menjadi sumber pemenuhan kebutuhan ragawi dan rohani.


Kiranya, di era desentralisasi pemerintahan ini dengan pola kebijakan yang botoom up dan menghargai keragaman budaya serta karakteristik ekologi masyarakat perlu disusun suatu program pembangunan yang bener-bener adaktip dan aplikatif di lapangan. Sistem pengelolaan hutan sebaiknya berakar pada pluralitas budaya masyarakat dengan mengedepankan kebinekaan program pembangunan yang susai dengan kakteristik budaya dan lingkungan setempat. Interaksi antara masyarakat dengan lingkungan hutan yang menghasilkan sebuah dialektika budaya dengan hasil akhir terbentuknya budaya masyarakat desa hutan perlu dipahami secara mendalam. Pemahaman sistem ekologi budaya masyarakat desa hutan secara mendalam akan berujung terwujudnya sistem pengelolaan hutan lestari yang berkeadilan dan berkelanjutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar