Sekitar 2 tahun ini aku menggemari hobi bari yaitu fotografi. Fotografi analog adalah kegiatan membuat fotodengan menggunakan kamera film. Pekerjaan itu terdiri dari serangkaian pekerjaanyaitu memotret,mencuci film dan mencetak foto atau membesarkannya.
Untuk membuat foto kita memerlukan kamera dan film serta benda yang akan dipotret. Hasilnya bisa foto hitam putih dan bisa pula berwarna,tergantung dari film yang dipakai. Tegasnya kamera itu bisa dipakai untuk fotografi hitam putih maupun berwarna.
Orang atau benda hanya dapat dipotret kalau memantulkan cahaya. Didalam ruang gelap tidak satu objek pun yang dapat dipotret. Jika jendela atau pintu dibuka cahaya mencurah ke dalamnya. Orang atau benda yang diterangi itu memantulkan cahaya. Cahaya pantulan itu sampai ke lensa kamera. Lensa meneruskan ke film. Di dalam film terjadi bayangan dari proyeksi benda yang dipotret. Bayangan itu terpendam, disebut juga “laten” artinya ada tapi tidak nampak.
Foto Hitam Putih ( Lucky ASA 100 ) |
Untuk menimbulkan bayangan yang laten, film yang telah disinari itu harus menjalani suatu proses lebih dahulu. Proses ini adalah mencuci film. Setelah film dicuci, film itu menjadi negatif. Ada yang menamakannya klise. Pada negatif hitam putih terjadi gambar yang terbalik warnanya. Baju yang putih pada objek menjadi hitam pada negatif. Rambut yang hitam pada negatif menjadi jernih. Pada negatif berwarna menjadi warna-warna komplemen dari warna-warna yang terdapat pada objek yang dipotret. Langit menjadi kuning dan rumput menjadi merah.
Al qur'an |
Untuk membuat foto kita memerlukan kertas foto. Seperti halnya dengan film, kertas foto pun berbeda dalam kegunaannya. Ada kertas foto untuk hitam putih. Ada pula kertas foto untuk foto berwarna. Untuk membuat foto yang ukurannya sama dengan ukuran negatif, kertas foto didempetkan pada negatif. Untuk beberapa detik lamanya dibiarkan cahaya lampu melalui negatif supaya sampai ke atas kertas foto itu. Inilah yang dinamakan mencetak foto. Cahaya yang lolos dari negatif membuat lukisan yang terpendam pula di atas kertas foto itu. Kertas yang telah disinari ini harus menjalani proses pencucian pula. Setelah pencucian selesai, barulah kita mendapat sebuah foto hitam putih atau berwarna.
Foto Warna Superia ASA 200 |
Dengan alat yang dinamakan alat pembesar dapat pula dibuat foto yang jauh lebih besar dari ukuran negatif. Caranya dengan menyorotkan cahaya lampu alat itu melalui negatif ke atas kertas foto. Cahaya sorotan ini menyerupai kerucut. Makin jauh kertas dari lensa yang menyorotkan cahaya itu, makin besar pula foto yang didapat. Inilah yang dinamakan membesarkan foto. Kertas itu kemuadian dicuci juga.
Menurutku sangatlah jelas bahwa dalam fotografi itu cahaya memegang peranan penting. Cahaya termasuk dalam bahan baku bagi fotografi. Itulah yang menyebabkan namanya fotografi. Foto artinya cahaya dan grafi artinya menulis. Jadi fotografi adalah menulis dengan cahaya atau melukis dengan cahaya.
Kamera Analog Jogja |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar